Ida Khamidah

Saya seorang guru SD Al-Fath Cirendeu, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web

Liburan Mendadak ke Yogya (10)

#Tantanganmenulis60hari

#Tantangangurusianaharike-49

Liburan Mendadak ke Yogya (10)

Cahaya matahari mulai bergeser ke arah barat. Jendela kaca mulai dipenuhi embun sejuk. Hujan mengguyur kawasan Brebes saat itu. Tak banyak yang kami lakukan. Kami hanya melihat dari kejauhan pemandangan yang menakjubkan. Deburan air hujan melintasi pematang-pematang sawah.

Sungguh kami menikmati perjalanan ini. Tak ada kebosanan yang mendera, yang ada hanyalah suguhan pemandangan indah bak tayangan slide. Detik demi detiknya memesona. Hingga tak terasa bumi mulai menggelap, matahari tak lagi menampakkan wajahnya.

Hari mulai malam. Penerang di dalam kereta cukuplah menemani semua penumpang. Namun derasnya hujan membuat kami tak dapat beraktivitas lebih banyak. Si Ade yang tertidur di pangkuan membuat kami menunda salat magrib di dalam kereta. Kami pun memutuskan untuk salat magrib dan Isya saat turun dari stasiun nanti.

Kereta Gaya Baru Malam Selatan telah menjalankan tiga perempat perjalanannya. Waktu menuju Yogya pun tinggal beberapa saat lagi. Pengumuman melalui Announcer pun telah dikumandangkan dengan merdu. Kami pun siap berkemas menyiapkan barang-barang kami jangan sampai ada barang yang teringgal.

Semerbak harum tanah Stasiun Lempuyangan telah tercium. Semerbak. Baju yang lepek karena keringat sudah tak dihiraukan lagi. Wajah yang kucal penuh minyak tergantikan dengan senyum mengembang. Kami berucap syukur Allah telah melindungi perjalanan ini dengan selamat. (Pukul 20.00 waktu Yogyakarta)

“Dada….. sampai ketemu lagi ya! Begitu seruanku kepada keluarga Kak Afif, tetangga tempat duduk kami. Kami saling melambaikan tangan. Kami berpamitan di Stasiun Lempuyangan.

Tarikan koper, gendongan tas punggung, dan beberapa barang bawaan lainnya mengantarkan kami ke tempat peristirahatan penumpang. Kami sengaja menghabiskan beberapa menit di sana. Kami masih punya kewajiban yang belum terbayarkan, yaitu salat magrib dan Isya.

Kami secara bergantian menuju musholla yang berada di sudut stasiun. Salat magrib dan Isya akan kami lakukan secara jamak dan qosor. Muka kami yang lusuh kembali segar setelah terkena terpaan air wudu. Kulihat tampak beberapa penumpang lainnya sedang berisitirahat juga. Gerai di sekitar stasium masih menjajakan dagangannya. Kami membeli sebungkus nasi gudeg dan nasi ayam untuk disantap di tempat penginapan.

Kami belum terburu-buru untuk meninggalkan stasiun itu. Ku lihat playground masih berisi anak-anak yang sedang bermain. Lantas Si Ade yang sedari tadi memperhatikan ingin mencoba beberapa permainan di sana. Aku menemani Si Ade bermain sebentar. Setelah istirahat dengan cukup, kami pun bersiap menuju tempat penginapan. Sejak sampai di stasiun kami sudah berkomunikasi dengan pemilik penginapan bahwa akan check in terlambat dari jam yang ditentukan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post