Ida Khamidah

Saya seorang guru SD Al-Fath Cirendeu, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Liburan Mendadak ke Yogya (14)   (Abang Becakku Hilang)

Liburan Mendadak ke Yogya (14) (Abang Becakku Hilang)

#Tantanganmenulis60hari

#Tantanagngurusianaharike-53

Liburan Mendadak ke Yogya (14)

(Abang Becakku Hilang)

Tibalah kami ditujuan pertama, yaitu pusat oleh-oleh Bakpia 25. Abang becak mempersilahkan kami menikmati tempatnya. Sementara itu mereka akan menunggu di luar.

"Berapa lama, Pak saya menghabiskan waktu di sini?" tanyaku

"Monggo silahkan sepuasnya ibu" jawabnya.

"Baik pak, matursuwun, nanti tunggu di sini ya". Pintaku, sedikit menggunakan bahasa jawa karena kebetulan saya lahir di Jawa Barat. Bahasanya sedikit sama dengannya

Kami segera masuk. Ke pusat oleh-oleh Bakpia 25 itu. Kerumunan wisatawan sudah memadati tempat ini. Berbagai camilan khas Yogya tersedia di sana. Bakpia yang menjadi primadona pun sudah banyak diburunya, termasuk saya, hehehe. Di sana juga pengunjung disuguhkan dengan atraksi olehpara kru pembuat bakpia yang secara live memamerkan keahliannya dalam proses pembuatan bakpia.

Hiruk-pikuknya para wisatawan yang memadati tempat itu, tak memungkinkan kami berlama-lama di sana. Antrean panjang di kasir pun tak dapat dielakkan lagi. Mendengar bahwa di sini ada layanan pesan antar, aku pun berinisiatif untuk melakukan hal ini. Si Ayah dan anak-anak membiarkan aku berburu oleh-oleh. Sementara mereka menungguku sambil menikmati minuman dingin di sudut toko.

Pesananku sudah tercatat oleh mbak SPG. Aku meminta agar pesananku dapat diantar ke tempat ke penginapan pada 3 hari setelahnya, di hari yang sama saat kami akan kembali ke Pamulang. Kurang lebih 30 menit kami menghabiskan waktu di sana. Kini saatnya untuk meninggalkan tempat itu.

Kami pun keluar dari pusat oleh-oleh Bakpia 25, Tak lupa kami mengambil foto untuk kenangan sebelum kami menemui Abang becak tadi. Tapi,

"Becakku yang mana ya?" Kami kebingungan

Di depan toko banyak berjejer abang becak yang sedang menunggu tamu-tamunya berbelanja. Hampir semua menggunakan kaos yang sama, bertuliskan “Paguyuban Becak”.

“Bagaimana ini? Bagaimana aku dapat mengenali abang becakku?” gerutuku

Aku pun lalu bertanya kepada semua abang becak yang ada di sana, termasuk abang becak yang parkir di luar area toko. Sambil berkeliling, aku pun menjelaskan di mana kami bertemu dengan abang becak itu dan ciri pakaian yang dikenakan. Aku berharap salah satu dari mereka mengenali kami. Walau sudah dibantu mencarikannya, namun, aku belum berhasil menemukannya.

"Aduuuh, bagaimana ini? Jangan-jangan abang becak itu salah mengambil tamu” Aku mengerutuki diri kembali.

Kami makin merasa bersalah karena kami belum membayar tarif yang sudah disepakati bersama. Salah satu dari abang becak itu menyarankan agar kami menyewa becak kembali. Tentunya di luar area parkir toko Bakpia 25 ini karena semua becak yang ada di sini sudah memiliki tamu masing-masing. Tak ada jalan lain, kami harus mengikuti saran abang becak tersebut. Hari semakin terik, kami segera meninggalkan tempat itu dan berjalan sampai ke pertigaan jalan untuk bisa menemukan abang becak yang lain.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post