Ida Khamidah

Saya seorang guru SD Al-Fath Cirendeu, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Liburan Mendadak ke Yogya (16)  Menonton Bioskop Gratis

Liburan Mendadak ke Yogya (16) Menonton Bioskop Gratis

#Tantanganmenulis60hari

#Tantangangurusianaharike-55

Liburan Mendadak ke Yogya (16)

Menonton Bioskop Gratis

Hujan rintik masih menghiasi langit Yogyakarta. Pemandangan hijau dari alun-alun utara memanjakan kami. Namun, perut kami sudah mulai lapar. Baru beberapa meter kam melangkai, kami menemukan kantin. Kami memutuskan untuk singgah dan makan siang di sini. Kami memesan mi godog jawa, nasi gudeg, ayam kremes. Tak lupa kami pun memesan teh hangat dan wedang ronde untuk menambah kehangatan saat hujan lebat kembali mengguyur tempat ini.

Cuaca hari itu sepertinya kurang bersahabat. Selepas zuhur tadi hujan datang silih berganti. Sesekali turun dengan lebatnya, sesekali reda, dan begtitu seterusnya. Oleh karena itu, saat tetesan air hujan mulai melambat, kami memutuskan untuk segera menyusuri kembali jalan sekitar alun-alun utara (lor). Tujuan kami berikutnya, kami ingin menuju Nol Kilometer.

Menurut informasi GPS (Global Positioning System), lokasi Nol Kilometer tak jauh dari sana. Kita cukup berjalan kaki 5-10 menit saja. Di sepanjang jalan ini, kami menemukan spot lucu yang layak untuk diabadikan. Sesekali kami pun duduk-duduk santai di bangku kayu yang tersedia di tepi jalan itu.

Nol Kilometer tinggal beberapa detik lagi. Namun, sebuah papan informasi menarik perhatian kami.

Penayangan film. Gratis pukul 4.00-5.00 pm”

Wah, apaan itu? Rasa penasaran menghampiri kami. Masih banyak waktu untuk kami menyempatkan diri menonton di bioskop Sonobudoyo itu. Pasti kami tak akan melewatkan kesempatan ini.

Masih berdampingan dengan gedung bioskop itu, sebuah bangunan museum sedang mengadakan pameran kebudayaan. Waktu itu temanya adalah tentang perkembangan astronomi dari masa ke masa. Kami mengisi buku tamu sekaligus mendaftar untuk menonton tayangan film nanti. Kemudian kami memasuki area pameran. Berbagai benda purbakala dipamerkan di sana. Nampak pertunjukkan laser yang menggambarkan rasi bintang sebagai petunjuk arah pada masa lampau. Luar biasa bagusnya! Tokoh pewayangan pun disuguhkan sebelum kami menuju pintu keluar. Setiap pengunjung diminta untuk mengisi memo yang berisi pesan dan pesan pertunjukan pameran tersebut.

Waktu pertunjukan film pun tiba. Kami memasuki bioskop Sonobudoyo. Kami disambut senyum ramah dari mbak dan mas petugas di sana. Semua mbak dan mas mengenakan seragam batik. Ya iya dong, ini kan museum budaya, sudah sepatutnya mereka memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada siapa saja pengunjung di sana. Oiya, jangan berharap film yang ditayangkan seperti film bioskop pada umumnya ya. Hehehe

Sebelumnya para tamu dipersilahkan masuk, mereka menulis daftar hadir terlebih dahulu. Kemudian diberi nomor. Kok nomor? Iya, nomor untuk penukaran alas kaki yang kita pakai dengan sandal batik yang disediakan oleh petugas bioskop. Jadi, para penonton mengenakan sandal khusus sebelum memasuki bioskop. Kami setuju sekali, agar lantai tetap steril dari pijakan sepatu/sandal yang sudah wara-wiri mengikuti pemiliknya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ibu cantik... Selamat menikmati liburannya... Sukses ibu

09 Jul
Balas

Terima kasih, Ibu Trisna

10 Jul
Balas



search

New Post