Ida Khamidah

Saya seorang guru SD Al-Fath Cirendeu, Kelurahan Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan. ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Liburan Mendadak ke Yogya (17) Bioskop Gratis Part-2

Liburan Mendadak ke Yogya (17) Bioskop Gratis Part-2

#Tantanganmenulis60hari

#Tantangangurusianaharike-56

Liburan Mendadak ke Yogya (17) Bioskop Gratis Part-2

Ruangan mulai menggelap. Gambar pada layar bioskop mulai bermunculan. Para penonton begitu hening, benar-benar larut dalam tayangan sebuah perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kembali kota Yogyakarta dari tangan penjajah. Peristiwa ini terjadi pada 29 Juni 1949 yang silam. Untuk mengenang sejarah ini, maka pemerintah membangun Monumen Yogya Kembali. Peristiwa ini juga diabadikan dalam sebuah monumen atau tetengger “Yogya Kembali” di Jalan Malioboro”.

“Ini monumen yang kami lihat tadi pagi di Malioboro. Sempat kita berfoto di sana” aku dan Si kakak saling berpandangan.

Film kedua ini full berbahasa jawa. Kisah sebuah keluarga yang sederhana yang menginginkan puteranya memiliki kehidupan yang lebih baik di kota. Namun setelah bertahun-tahun lamanya, tak ada kabar dari sang putera kesayangan. Sang ayah merindukan ponselnya bordering. Apakah ada keruskan dalam ponsel ini hingga tak lagi bordering atau sinyal yang bermasalah? Pertanyaan itu yang selalu ia tanyakan kepada istrinya. Hingga mereka harus naik ke bukit hanya untuk mencari signal. Salah satu dari keduanya meminta tolong kepada orang lain untuk menelpon dan berpura-pura sebagai anaknya.

Cerita yang sangat memilukan. Lagi-lagi kami mendapatkan pengajaran yang luar biasa tentang apa yang sudah kami lalui hari itu. Masya Allah.

Waktu pertunjukan telah usai. Kami pun mengembalikan sandal dan menukarnya kembali dengan alas kaki kami masing-masing. Di luar, hujan sangat deras. Titik Nol Kilometer tinggal beberapa langkah lagi. Namun kondisi yang tidak memungkinkan, kami mengurungkan niat untuk pergi ke sana. Kami memutuskan untuk kembali ke tempat penginapan. Kuraih ponselku dan segera memesan taksi online kembali. Tak selang beberapa lama, taksi online itu telah melarikan kami kembali ke penginapan.

Sesampainya di penginapan, kami segera membersihkan diri. Lalu kami salat magrib dan isya. Rasa lapar kembali mendera. Di saat hujan begini alangkah baiknya untuk mencari makan melalui aplikasi saja. Kembali kuraih ponselku untuk memesan makanan.

Setelah makan malam, kami memutuskan untuk beristirahat lebih awal. Rasa letih sudah menyelimuti kami. Kami harus menyiapkan energi untuk perjalanan esok hari. Hujan terus membasahi bumi Yogya hingga kami terlarut dalam mimpi malam itu.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post